anakku...
hari ini sepotong hati kukirim ke sini
ke langit-langit kelas dan menyatu desir AC kelas kita
masuk ke lembar buku tugas dan LKS
karena bapak tak bisa hadir
karena suara tercekat di tenggorakan
karena dokter bilang bapak harus puasa bicara
takutnya menyiksa pita suara, katanya
anakku...
ada yang tak tahu kamu ketahui
tentang ujian kompetensi guru
yang menyita waktu belajarmu
yang lebih mengutamakan waktu menyiapkan materi uji
daripada berdiri di depanmu
mengalahkan haus dahagamu tentang ilmu
meski sepotong hati sebagian guru turut menemani
mengerjakan tugas-tugas yang menurutmu membuat jemu
dan kamu terpaksa menambah selaksa doa
agar gurumu bisa tersenyum
menjalani uji kopetensi guru
anakku...
kemarin sepotong hati menemanimu di kelas
karena bapak ibu harus seperti kamu
menghadapi seratus soal dan pengawas
ada yang gagal komputer tidak konek server ngadat kata petugas
ada yang puas nilainya tuntas di atas batas
ada yang gigit jari nilai tak terpenuhi
ada yang harus menanti nilai tak kunjung muncul dan memanjangkan masygul
anakku...
ternyata kami tak beda dari kalian saat menghadapi ulangan harian atau ujian
bedanya saat kamu ujian kami menambah latihan dan persiapan
menambah jam dan pengayaan materi pelajaran
dan ijazahmu jelas untuk maju kesekolah lanjutan
dan kami berbeda karena kami mengambang
dan terpaksa terbang bertanya pada awan untuk apa ada ujian
untuk pemetaan atau ancaman tunjangan?
anakku...
sepotong hati kukirim padamu
kutingggalkan saat uji kompetesi guru
tak perlu menambah dirimu galau
tak perlu tambah risau
karena bapak tahu kamu masih hijau
terlalu berat ikut memikirkan uji kompetensi gurumu
pengorbananmu dan keiklasan ditinggal guru
sudah cukup mewakili impati dan simpatimu kepada kami
Mlati, 3 Agustus 2012
saat dapat cuti sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar