Totok Suharto

Totok Suharto

Rabu, 19 Desember 2012

contoh KTI 2


PENGGAMBARAN TOKOH DALAM CERITA FIKSI




Karya Tulis



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Siswa kelas IX SMP 2 Kudus
Tahun Pelajaran 2014/2015


LOGO
SEKOLAH

    Oleh :
    Nama       : Widuro
     NIS         : 12916
     Kelas       : IX  Z

                       ====================================================
PEMERINTAHKABUPATEN KUDUS
DINAS PENDIDIKAN
SMP 2 KUDUS
2020

i

_____________________________________________________________________________


MOTTO DAN PERSEMBAHAN




MOTTO
“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al. Insyirah : 5)
“…maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 43)
sesuatu yang indah pasti ada (diakhir)”









Persembahan
‘tuk Ibu dan Bapak tercinta,
kakakku tersayang,
sekolah kebanggaanku, serta
bumi jaya Indonesiaku.








ii
__________________________________________________________________________________

 
KATA PENGANTAR

                Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan harapan dapat memberi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Karya tulis ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas siswa kelas IX SMP 2 Kudus tahun pelajaran 2014/2015.
            Karya tulis ini tidak akan terwujud apabila tidak ada dukungan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Kepala SMP 2 Kudus.
2.      Guru Pembimbing, yang dengan sabar membimbing kami
3.      Segenap Dewan Guru SMP 2 Kudus.
4.   Kedua Orang Tua yang tak pernah henti memberikan dorongan, dukungan, dan bantuan serta doa.
5.      Para sahabat yang selalu memberi inspirasi hingga terwujudnya karya tulis ini.
6.      Dan berbagai pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan.
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan Bapak/Ibu Guru demi tersempurnanya karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Kudus,    April 2015

                        Penulis





iii
___________________________________________________________________________

DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................ii
Halaman Pengesahan........................................................iii
Daftar Isi..................................................................................iv
Bab I Pendahuluan..............................................................1
A.  Latar Belakang....................................................................1
B.   Tujuan Penelitian………………………………………….1
C.   Rumusan Masalah...............................................................1
D. Pembatasan Masalah............................................................2
E. Sistematika Penulisan.............................................................2
Bab II Pembahasan
A.  Pengertian Tokoh..................................................................3
B.  Jenis Tokoh………………………..……………………….3
C. Teknik Penggambaran Tokoh.................................................3
C.  Cara Penggambaran Tokoh……..…………………………..4
Bab III Penutup
A.  Simpulan................................................................................6
B.  Saran......................................................................................6
Daftar Pustaka






 iv
__________________________________________________________________________________


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebuah cerita akan lebih hidup dengan hadirnya tokoh-tokoh rekaan. Penulis cerita rekaan atau fiksi memiliki banyak cara menggambarkan tokoh-tokohnya.
Menganalisis karya fiksi merupakan salah satu cara untuk memahami dengan jelas apa yang terkandung di dalam karya itu sendiri. Karena bagaimanapun juga, karya fiksi merupakan proses pemikiran seorang pengarang yang belum tentu dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca apa maksud yang disampaikannya. Dengan menganalis, penokohan yang ditujukan dari pengarang kepada pembaca dapat diketahui bagaimana tokoh ditampilkan oleh pengarang Untuk menghindari pembahasan supaya tidak melebar, oleh karenanya pembahasan kali ini hanya dibatasi perihal penokohan di dalam suatu karya fiksi. Penokohan merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang untuk memberi kesan menarik pada karyanya. Oleh karena itu, penulis memilih untuk dibahas dalam karya tulis ini..

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat ditentukan rumusan masalah karaya tulis ini sebagai berikut
         -  Bagaimana cara pengarang menampilkan tokoh di dalam cerita rekaannya ?
- Bagaimana pengarang memberikan contoh tokoh-tokohnya dalam cerita rekaannya?
C.  Tujuan Penulisan
-  Untuk memenuhi tugas Kelas IX
         -  Untuk mengetahui cara-cara pengarang membuat tokoh-tokohnya
         -  Untuk mengetahui contoh tokoh-tokohnya dalam cerita rekaannya
D.  Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memberi batasan pada objek yang akan dibahas, yaitu penokohan cerita rekaan atau cerita fiksi. Dengan maksud agar terfokus pada satu objek saja dan lebih detail


1
_____________________________________________________________________________
E.     Manfaat Penulisan
Melaui karya tulis ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada pembaca mengenai penokohan dalam cerita reakaan
F.      Metode Penulisan
Menggunakan metode penulisan studi pustaka atau metode deskriptif. Dengan maksud memaparkan data yang sudah ada yang diperoleh dari buku-buku, koran, internet dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah penulisan dan diolah sesuai kebutuhan.
G.    Sistematika Penulisan.
Agar pembahasan karya tulis lebih runtut dan mudah dipahami, maka sistematika penulisan karya tulis ini dibuat sebagai berikut :
Bab I adalah PENDAHULUAN yang terdiri dari tujuh subbab, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, manfaat penulisan, metode penulisan
, dan sistematiaka penulisan.
Bab II berisi tentang PEMBAHASAN yang terdiri dari pengertian penokohan, jenis-jenis penokohan dan contoh-contoh penokohan dalam cerita rekaan
Bab III terdiri dari PENUTUP yang berisi simpulan dan saran.






2
________________________________________________________________________________

Bab II 
Pembahasan

A.      Pengertian Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang diyakini sebagai orang atau hewan yang ada dalam cerita atau dunia nyata. Tokoh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) ...4 Sas pemegang peran (peran utama) di roman atau drama. Sedangkan Burhan (2000) menjelaskan istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Sedangkan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

B.       Jenis Tokoh
a.         Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama merupakan tokoh yang diutamakan penceritaannya. Merupakah tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Tokoh tambahan mrupakan tokoh yang dihadirkan sebagai lawan tokoh utama, kadang tokoh ini menjadi tokoh tambahan yang utama
b.         Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis menurut Burhan (2000) adalah tokoh yang dikagumi- yang salah satunya secara populer disebut hero. Merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal. Sedangkan tokoh antagonis adalah yang penyebab terjadinya konflik. Tokoh yang selalu menjalankan segala keburukan perilaku dan penyimpangan moral atau amoral.

C. Teknik Penggambaran Tokoh
a. Teknik langsung  
Pada teknik ini pengarang secara langsung dan tersurat dalam novel menyampaikan perwatakan pelaku.
b.                  b. Teknik tak langsung
Pada teknik ini pengarang melukiskan perwatakan tokoh melalui beberapa pelukisan fisik, reaksi tokoh lain, reaksi tokoh terhadap masalah, dan lain-lain.


3
_____________________________________________________________________________


D. Cara Penggambaran Tokoh
a.       Metode Dramatis
Penggambaran tokoh dijelaskan tidak secara langsung dari pengarang, melainkan dengan cara berbicara tokoh itu sendiri, perbuatannya, pemikiran tokoh lain yang bersangkutan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui potongan cerita di bawah ini:

Jimbron yang tambun dan invalid—kakinya panjang sebelah—terengah-engah di belakangku. Wajahnya pias. Dahinya yang kukuh basah oleh keringat, berkilat-kilat. Di sampingnya, Arai, biang keladi seluruh kejadian ini, lebih menyedihkan. Sudah dua kali ia muntah. Ia lebih menyedihkan dari si invalid itu. Dalam situasi apapun, Arai selalu menyedihkan. ………………………………………………………………………………………………………………….
(Andrea Hirata. Sang Pemimpi. Hlm. 2)

Pengarang berusaha menggambarkan tokoh lain dalam cerita melalui tokoh “Aku”. Sangat jelas disebutkan bahwa keadaan fisik salah satu temannya—Jimbrong—tidak sepertihalnya orang normal. Salah satu kakinya melebihi panjang kakinya yang lain. Selain itu, ia juga menjelaskan watak tokoh lainnya—Arai. Ia bisa menyimpulkan bahwa temannya yang ini selalu terlihat selalu tegang dan ketakutan ketika dalam keadaan tersudutkan. Dibuktikan melelui tindakannya yang muntah ketika dalam keadaan tersudutkan.

b.      Metode Diskursif
Penggambaran tokoh diskursif artinya penggambaran tokoh dijelaskan secara langsung oleh pengarang. Dengan cara menyebutkan ciri-cirinya, sifat-sifatnya, status, dan sebagainya, tanpa melibatkan tokoh lain. Seperti yang terdapat pada kutipan Novel Sekali Peristiwa Di Banten selatan:

Dua orang pemikul singkong, yang hendak menuju ke tempak truk-truk dari kota memunggah singkong, muncul dari tikungan jalan. Bawaannya begitu beratnya sehingga pikulan mereka Nampak melengkung. Kedua-duanya bercelana hitam sedikit di bawah lutut. Mengikatkan sarung pada pinggang masing-masing dan bertopi capio, sedang pada pinggang mereka tersandang kasang dari bambu anyaman.
(hlm. 12)



4

_________________________________________________________________________

c.       Metode Campuran
 Artinya penggambaran tokoh menggunakan dua cara sekaligus, secara langsung dari  
 pengarang itu sendiri ataupun melalui tokoh lain. Hal tersebut bisa dicermati pada  
 kutipan di bawah ini:

… Mbok Ralem keluar sambil membopong anaknya yang pucat dan batuk. Perempuan itu terkejut melihat siapa yang datang. Darah lenyap dari wajahnya, bibirnya bergetar. Pambudi duduk di balai-balai bambu.
“Mob Ralem, kau tak perlu takut seperti itu.”
“Anu, anu… anu, Nak.”
“Anu apa, Mbok?”
“Aku takut kau membawa perintah dari Lurah untuk menghukumku. Kemarin dulu sebelum aku meninggalkan Balai Desa kudengar Pak Lurah marah-marah. Pastilah gara-gara aku, bukan?”
(Ahmad Tohari. Di Bawa Kaki Bukit Cibalak. Hlm. 29)

Dari kutipan di atas penulis bisa melihat bagaimana pengarang menggunakan kedua metode dalam menggambarkan tokohnya. Metode yang pertama yaitu, Metode Diskursif. Hal tersebut dapat diketahui melalui potongan cerita langsung dari pengarang, “Perempuan itu terkejut melihat siapa yang datang. Darah lenyap dari wajahnya, bibirnya bergetar”, yang menunjukan keadaan Mbok Ralem yang takut akan kedatangan Pambudi. Keadaan tersebut diperkuat dengan dialog yang terjadi antara Pambudi dan Mbok Ralem sendiri yang menyatakan kalau Mbok Ralem sedang ketakutan. Artinya, pengarang merasa kurang puas ketika hanya menggambarkan kondisi tokoh di dalam ceritanya melalui tuturannya secara langsung. Pengarang mencoba menyakinkan bagaimana keadaan tokoh dalam ceritanya dengan menggunakan pandangan atau pemikiran tokoh lain dalam cerita tersebut.







5

__________________________________________________________________________________


Bab III
Penutup

A.           Simpulan
Sebuah fiksi  ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Kedua tokoh ini kehadirannya sangat berarti dalam sebuah cerita. Dalam cerita rekaan atau fiksi juga tokoh protagonis dan antagonis. Meskipun tokoh antagonis adalah tokoh jahat kehadirannya harus ada dalam sebuah cerita fiksi karena kehadirannya mengandung konflik.
Teknik kehadiran tokoh ada beberapa cara di antaranya cara dramatis atau secara tidak langsung, diskursif atau penggambaran secara langsung juga dengan teknik campuran keduanya.
Sebuah cerita dapat dikatakan bagus jika tokoh-tokoh ada antagonis dan protagonis untuk itu sebagai pembaca karya sastra atau cerita fiksi harus bisa dan lebih cerdas dalam menyikapi tokoh antagonis. Sebagai pembaca karya-karya rekaan harus belajar dari sifat-sifat tokoh, yang baik dapat digunakan sebagai contoh untuk dianut dan yang jelek (antagonis) digunakan sebagai contoh untuk dihindari, dari sinilah pembaca dapat belajar nilai-nilai kehidupan moral dari tokoh-tokoh cerita rekaan. 

B.  Saran
~Belajarlah dari sifat-sifat tokoh dari karya sastra
~Sifat-sifat protagonis dapat sebagai acuan dalam menapak kehidupan yang lebih baik
~Sifat-sifat Antogonis harus dihindari karena dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
    

















6

______________________________________________________________________________


DAFTAR PUSTAKA


Hirata, Andrea. 2008. Sang Pemimpi. Jakarta: Bentang.
Nurgiantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Toer, Pramoedya Ananta. 2009. Sekali Peristiwa Di Banten Selatan. Jakarta: Lentera Dipantara
Tohari, Ahmad. 2005. Di Kaki Bukit Cibalak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://www.bukupr.com/2012/02/karakterisasi-tokoh-dan-penokohan-dalam.html diunduh pada
         Rabu, 19 Desember 2012 pukul 19.30 WIB







Senin, 17 Desember 2012

Contoh KTI (sederhana)


KARYA  ILMIAH

UPAYA MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
SMP 2013












logo SMP 2 Kudus




 












Oleh :

Dewi Nurulita                                     NIS 15176
                                   
 

SMP  2  KUDUS
TAHUN  PELAJARAN  2012/2013
Jalan Jendral Sudirman 82 Kudus

i
----------------------------------------------------------------------------------

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
Tuhan tidak pernah tidur
Kejujuran adalah budi pekerti terbaik






    Persembahan:
Karya tulis ini dipersembahkan bagi teman-teman yang menjunjung tinggi kejujuran






 ii
 --------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS REMAJA

1.             Judul Penelitian                         :   UPAYA MENGHADAPI UJIAN
                                         NASIONAL SMP 2013
2.      Peneliti/penulis                          :    
         a.       Nama Lengkap                :     Dewi Nurulita
         b.       Kelas                                :     IX O
         c.       Sekolah                            :     SMP 2 Kudus
         d.      Alamat                             :     Jalan Jend. Sudirman 82 Kudus
3.      Lama Penelitian                        :     ...........   Bulan
         Dari Bulan                                 :     ............. 2012
         Sampai Bulan                            :     ............. 2012



Mengetahui
SMP 2 Kudus
Guru Bahasa Indonesia,                                                          Peneliti/penulis,



Suharto, S. Pd                                                                         Dewi Nurulita
NIP 19610811 198501 1 003                                                 NIS 15176



 iii
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan harapan dapat memberi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Karya tulis ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas siswa kelas IX SMP 2 Kudus tahun pelajaran 2012/2013.
            Karya tulis ini tidak akan terwujud apabila tidak ada dukungan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Bapak Muhammad Taufiq, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kudus.
2.      Bapak Suharto selaku Guru Pembimbing
3.  Kedua Orang Tua kami yang tak pernah henti memberikan dorongan, dukungan, dan bantuan serta doa.
4.      Teman-teman yang sudah memberikan informasi kepada kami.
5.      Dan berbagai pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan.
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan Bapak/Ibu Guru demi penulisan karya tulis berikutnya.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.


Kudus,    Desember 2012
                                                                                    Penulis


 iv
--------------------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................   i
Kata Pengantar............................................................................................................  ii
Halaman Pengesahan................................................................................................... iii
Daftar Isi.....................................................................................................................  iv
Daftar Lampiran........................................................................................................... v
Daftar Bagan................................................................................................................ vi
Bab I   Pendahuluan..................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Tujuan Penelitian………………………………………………………… 1
C.     Rumusan Masalah....................................................................................... 2
Bab II  Pembahasan
A.    Pengertian UN............................................................................................. 3
B.     Jenis Soal dalam UN……………………………………………………... 4
C.     Kriteria Kelulusan………………………………………………………... 4
D.    Pelaksanaan Ujian Nasional…………………………………………….... 4
E.     Kendala dalam UN...................................................................................... 5
F.      Program Menghadapi UN………………………………………………... 5
G.    Kiat untuk Menghadapi UN……………………………………………… 7
Bab III      Penutup
A.    Simpulan.................................................................................................... 10
B.     Saran...........................................................................................................10
Daftar Pustaka            .............................................................................................................. 12


 v
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu proses pendewasaan. Masyarakat berharap melalui pendidikan menjadikan kehidupan lebih baik. Berbagai cara dilakukan dalam proses belajar mengajar agar mendapatkan hasil yang optimal, mulai dari penyusunan program sampai evaluasi dan perbaikan serta pengayaan .
Berdasarkan sejarah, penilaian pada akhir jenjang pendidikan selalu dilakukan dengan ujian akhir, baik bersifat nasional maupun lokal. Masyarakat memandang bukan masalah ujian nasional atau lokal, tapi lebih banyak berharapan bagaimana pendidikan bisa membawa putra-putrinya menjembatani kehidupan masa datang.
Banyak cara dilakuakan oleh Departemen Pendidikan Nasioanl (Depdiknas) menyelenggarakan ujian nasional, termasuk mempersiapkan dana untuk pelaksanaan  ujian nasional. Dalam UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bab I pasal I ayat 21 disebutkan evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan pendidikan.
B.     Tujuan penelitian
1.      Untuk memenuhi tugas semester genap kelas IX.
2.      Untuk mengetahui target niali ujian nasional.
3.    Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan tingkat kehati-hatian dalam mengerjakan soal ujian nasional.
4.      Untuk menujukan pada orang tua siswa, target nilai UN dan seberapa besar kepercayaan diri dan kehati-hatian anak m,ereka dalam mengerjakan soal ujian.
5.  Untuk memberikan informasi kepada dewan guru, target nilai Un, kepercayaan diri menghadapi UN dan tingkat kehati-hatian peserta didiknya untuk menghadapi dan mengerjakan soal ujian nasional.
C.     Rumusan Masalah
1.      Apakah ujian nasional itu?
2.      Masalah apa yang dihadapi menjelang ujian nasional?
3.      Bagaimana persiapan menghadapi ujian nasional?







 1


 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian UN
Ujian adalah suatu cara yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (hasil belajar). Dengan demikian pengertian dari Ujian Nasional adalah suatu cara yang dipakai untuk menguji mutu belajar yang diselenggarakan oleh Negara di tingkat Nasinal. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasinal. Tentang Ujian Nasional Tahun 2012/2013, pasal 1 : Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Dasar Ujian Nasional terdapat menurut keputusan Badan Standart Nasional Pendidikan (BSNP) No 1513/BSPN/XII/2008 tentang Prosedur Operasi Standart (POS) Ujian Nasional SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB dan SMK tahun pelajaran  2008/2009.
Ujian Nasional sendiri mempunyai tujuan untuk mencapai nilai kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran yang di tujukan, serta dapat mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu. Serta kegunaan hasil Ujian Nasional untuk Sekolah bahkan untuk murid adalah sebagai :
-          Pemetaan mutu program dan satuan pendidikan.
-       Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya dengan nilai yang sesuai standart.
-          Penentuan kelulusan peserta pendidikan dari satuan pendidikan.
-          Akreditasi satuan pendidikan.
-    Dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
B.   Jenis Soal dalam UN
Komposisi soal UN tahun 2013 10% kategori soal sulit, 60% kategori sedang dan 30% soal kategori mudah. Untuk UN 2013 bisa saja kategori sulit menjadi 15%
Soal Ujian Nasional mempunyai 20 kode soal mempunyai bobot dan tingkat kesulitan yang sama.
Ø Bahasa Indonesia        : 50 butir soal pilihan ganda.
Ø Matematika                 : 40 butir soal pilihan ganda.
Ø Bahasa Inggris             : 50 butir soal pilihan ganda.
Ø IPA                              : 40 butir soal pilihan ganda.
C.       Kriteria Kelulusan
Menurut Permendiknas Nomor 78 Tahun 2008 pasal 16 ayat 1, peserta didik  dinyatakan lulus apabila “Memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4.00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya.”
D.      Pelaksanaan Ujian Nasional
Pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 sama seperti tahun-tahun yang lalu, yaitu :
1.    UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN susulan.
2.    UN Susulan ini hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
3.    UN dilaksanakan secara serentak, di seluruh daerah dan provinsi. UN susulan juaga dilakukan secara serentak.
4.    Jadwal pelaksanaan UN adalah sebagai berikut:
Jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 SMP
·      Jadwal Latihan Ujian (UN) SMP Tahap I  21-23 Feb 2013
·      Jadwal Latihan Ujian (UN) SMP Tahap II:18-20 Maret 2013
·      Jadwal Ujian Nasional (UN) SMP Utama: 6-9 Mei 2013
·      Jadwal Ujian Nasional (UN) SMP Susulan 13-16 Mei 2013

No                              Hari dan Tanggal                 Jam/Waktu                    Mata Pelajaran
1       UN Utama      : Senin, 6 Mei 2013            08.00 – 10.00                    B. Indonesia
         UN Susulan     : Senin, 13 Mei 2013                             
 2      UN Utama      : Selasa, 7 Mei 2013          08.00 – 10.00                     Bahasa Inggris
         UN Susulan     : Selasa, 14 Mei 2013
 3      UN Utama      : Rabu, 8 Mei 2013            08.00 – 10.00                     Matematika
         UN Susulan     : Rabu, 15 Mei 2013
4       UN Utama      : Kamis, 9 Mei 2013           08.00 – 10.00                    IPA
         UN Susulan     : Kamis, 16 Mei 2013                                                 

 2
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
E.    Kendala yang dihadapi dalam UN
Setiap murid di berbagai daerah dan provinsi pasti akan mengalami kendala atau masalah dalam menghadapi UN. Berikut ini adalah contoh-contoh kesulitan yang dialami saat UN :
·      Tidak menggunakan pensil 2B yang asli.
·      Pengisian identitas yang tidak lengkap.
·      Kesulitan dalam mengasir atau menghitamkan identitas maupun jawaban.
·      Ketidak percayaan diri untuk mengerjakan soal UN, karena tergesa-gesa atau terdesak oleh waktu.
F.        Program Menghadapi UN
Kiat-kiat yang dilakukan dalam menghadapi UAN agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari Sekolah sendiri adalah sebagai berikut :
·      Pendataan Peserta Didik (Daftar Nominasi Sementara)
     Sekolah penyelenggara UN melaksanakan pendaftaran calon peserta dengan menggunakan format pendaftaran dari Pusat Penilaian Pendidikan.
·      Sosialisasi Ujuan Nasional Tahun 2012/2013
     Mengenalkan UN kepada murid bahwa pentingnya mengikuti UN.
·      Pemantapan materi UN
     Pendalaman atau pemantapan materi UN kepada peserta UN.
·      Les sore hari (2x seminggu)
     Mengadakan les tambahan untuk persiapan menghadapi UN. Dua kali seminggu, pada hari yang di tentukan.
·      Try out atau uji coba UN 4 kali
     Mengadakan try out atau uji coba ujian nasional yang di rencanakan sebanyak 4 kali. Untuk persiapan menghadapi UN.
·      Les disperites (Kesenjangan)
·      Penjelasan khusus atau dialog dengan orang tua atau wali peserta didik.
·      Pembinaan khusus.
·      Pembekalan akhir
 3
----------------------------------------------------------------------------------------------

Sedangkan dari peserta didik juga harus siap dalam menghadapi UAN, setiap peserta didik mempunyai cara-cara tersendiri dalam menghadapi UAN ini. contohnya adalah sebagi berikut:
·      Mengumpulkan dan mempelajari buku pelajaran kelas VII, VIII, IX. Dengan demikian di harapkan dapat mencapai hasil UN yang diinginkan.
·      Sepenuh hati dan kesungguhan untuk menghadapi UN. Bersikap optimis bahwa murid bisa mengerjakan UN dengan persiapan yang benar-benar sudah matang.
·      Mengikuti semua kegiatan yang diprogamkan sekolah. Siswa diwajibkan hadir dalam program sekolah untuk persiapan UN, diantaranya les sore hari yang diadakan 2 kali seminggu.
·      Belajar dengan sebaik-baiknya.
·      Berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan-lah yang menentukan hasilnya. Manusia tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya. Oleh karena itu, rajinlah berdo’a dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang memuaskan.
Orang tua peserta didik juga harus memotivasi anaknya agar bisa menghadapi UAN dengan lancar, memberikan pengarahan dan pengawasan belajar.
G.      Kiat untuk Menghadapi UN
Banyak orang gagal mencapai keberhasilan karena mereka tidak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu ada beberapa tips atau kiat agar siswa berhasil dan sukses menghadapi ujian.
o  Persiapan diri
Persiapan diri adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani atau fisik dan persiapan kesehatan. Rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.
Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar. Yang semestinya diperhatikan adalah harus menjaga suasana hati atau emosi. Di harapkan emosi tetap tenang dan stabil menjelang ujian. Agar pikiran tidak terbagi dan tetap terpusat dalam menghadapi ujian, perbanyaklah melakukan ibadah, karena ibadah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan ketenangan.
 4
--------------------------------------------------------------------------------------------

o  Persiapan teknis
Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya : pena, mistar penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-1 sebelum ujian. Pesereta UN tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang digunakan ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunkan teknologi computer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung peserta UN harus mengecek lokasi ujian dan tempat duduk.
o  Persiapan materi UN
Persiapan materi uji merupakan persiapan yang sangat penting karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian). Menurut penelitian beberapa ahli, belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan. Jadi, disarankan H-1 sebelum ujian peserta UN tidak diperkenankan lagi memporsil diri untuk belajar. Istirahat yang cukup. Perbanyak latihan menjawab soal.
o  Persiapan pada saat ujian nasional
Hal-hal yang harus diketahui saat ujian nasional adalah sebagai berikut :
-       Pastikan bahwa anda tidak lupa membawa kartu peserta ujian.
-       Pastikan bahwa anda tidak terlambat dating ke loksi ujian.
-       Pastikan bahwa anda tidak lupa membawa perlengkapan ujian.
-       Pastikan bahwa anda tidak melanggar tata tertib ujian anda bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.
-       Pastikan bahwa semua identitas anda ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.
-       Kerjakan soal dengan tenang.


 5
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------


BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Ujian Nasional adalah suatu cara yang di pakai untuk mengukur kompetensi peserta didik yang dilakukan secara nasional atau berdasarkan SKL masing-masing mata pelajaran yang di ujikan. Ujian Nasional itu sendiri mempunyai tujuan untuk mencapai nilai kompetensi kelulusan secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu. Hasil Ujian Nasional berguna baik untuk sekolah maupun untuk murid. Ujian Nasional tidak semudah yang di bayangkan karena setiap murid pasti akan mengalami kendala atau masalah yang di hadapi saat atau sebelum UN. Oleh karena itu perlu di adakan program khusus untuk menghadapi UN. Selain itu peserta didik harus memiliki persiapan mental dan fisik.
B.       Saran
Dari bab I hingga bab II, berserta pembahasannya, pembaca sedikitnya sudah mengetahui apa saja kendala atau masalah persiapan UN  beserta target-target nilai dari murid. Dari kesimpulan tersebut, dapat menyimpulkan bahwa:
1.    Ujian Nasional perlu dilatih dengan baik dari sebelumnya agar kita benar-benar siap saat menghadapi UN.
2.    Kesiapan guru maupun sekolah untuk mendidik dan membimbing para murid harus lebih ketat.
3.    Ujian Nasional sebagai standart kelulusan siswa apabila ingin menuju ke jenjang berikutnya.
4.    Dari murid sendiri harus siap lahir dan batin menghadapi UN.
5.    Orang Tua murid harus memberi semangat kepada anaknya.
6.    Berdo’a kepada Tuhan YME.
Di dalam karya ilmiah ini, juga telah di sampaikan sedikitnya saran-saran untuk persiapan UN mendatang. Walaupun hanya menyangkut garis besarnya saja, tetapi itu semua bermanfaat bagi kita semua. Dan kamipun berharap agar karya ilmiah ini dapat memberi motivasi untuk siswa kelas IX dalam menghadapi UN.



 6
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
.

Diakses pada Senin,17 Desember 2012 pukul 19.08 WIB

http://ujiannasional.org/un-2013.htm. Diakses pada Senin, 17 Desember 2012 pukul

19.25 WIB

          
           2010  Diakses pada Senin, 17 Desember 2012 pukul 20.07 WIB