Totok Suharto

Totok Suharto

Jumat, 28 September 2012

Lembayung di Kaki Langit


Alina menatap lepas laut Jepara. Riak air berkilau, laut bertabur permata, cahayanya berpendar ke bola matanya. Air laut menyentuh permukaan kulit kakinya. Angin yang menyapa pada kerudung menghentak lamunannya. Alina mengumpulkan butir pasir untuk dibentuk menjadi bangunan sesuai keinginannya, Alina bekerja keras, tapi gundukan pasir yang dibentuk sebuah  bangunan belum rampung itu sudah dihantam air laut yang  menyejukkan kedua kakinya yang putih. Alina tak putus asa, dikumpulkan lagi pasir, seperti dia mengumpulkan puing cita-cita yang sejak kecil diangankan ternyata tak mudah diwujudkanya, sesulit dia membangun istana pasir di depannya. dia ingin mewujudkan cita-citanya membangun masa depan,   Alina bergeming. Laut masih biru. Matahari masih hangat menyapa, dan sekawan burung camar menambah keanggunan senja di pantai Jepara…
“Maaf tidak ada lowongan.” Alina melangkah lagi. Sudah berpuluh perusahaan yang pintunya bertulis begitu, atau satpam menghardik karena tidak ada lowongan.
“Apa bisa di posisi marketing?” tanya Pak Marwan dalam suatu wawancara perekrutan karyawan sebuah mini market.
“Saya bisa bekerja apa saja, tapi di sini saya ingin yang sesuai keahlian dan ijazah.”
“Wah, maaf. Kami hanya membutuhkan keahlian bidang marketing. Anda tertarik?”
“Mengapa di pengumuman ditulis butuh sekretaris? juga staf public releation?” Alina mencoba mencari kebenaran isi pengumuman.
“Oh…yang itu sudah diisi.”  Alina tersentak dengan jawaban seorang staf HRD yang tidak professional. “Perusahaan begini apa bisa maju kalau perekrutan tenaga tidak transparan?” Keluhnya dalam hati.
“Baik Mbak. Kalau tidak bersedia di marketing, ini kartu nama saya barangkali nanti Anda berubah pikiran. Anda potensial.” Imbuhnya dengan memuji. “ Selamat siang!”
Suara sekelompok nelayan membuyarkan ingatan wawancara siang tadi. Deru angin  menggoyang layar perahu. Alina oleng teringat adik-adiknya butuh biaya. Batinnya terombang-ambing antara diterima atau tidak tawaran pekerjaan. Pekerjaan yang tidak sesuai bidang yang dipelajari di bangku kuliah. Alina menimbang, antara idialisme dan kebutuhan dompet, Alina bimbang. Langit lambat laut berganti warna lembayung indah, perahu yang tadi mengagetkannya makin jauh mencari nafkah. Alina tersenyum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar